Format Pelaporan Audit

 

Audit Teknologi Sistem Informasi

“Format Pelaporan Audit”

 

 

Disusun Oleh:

10117826     Annisa Dewi Rakhmawati

 

Kelas :

4KA03

 

 

 

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

JURUSAN SISTEM INFORMASI

2020 / 2021




Format Pelaporan Audit

 

Laporan standar merupakan bentuk laporan yang lazim diterbitkan. Laporan standar merupakan laporan yang memuat pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) yang menyatakan bahwa suatu laporan keuangan (pen-bila yang diaudit adalah laporan keuangan) menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang bersifat material, diantaranya adalah arus kas dari entitas yang ada, posisi keuangan perusahaan, hasil usaha yang diperoleh, yang dinilai berdasarkan tingkat kesesuaian nya dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Dalam laporan audit dengan opini “wajar tanpa pengecualian” baru dapat diterbitkan oleh Auditor ketika semua syarat dan kondisi terpenuhi sesuai kriteria yang ditetapkan. Selain itu, juga tidak terdapat adanya kesalahan dalam penyajian informasi dalam laporan keuangan yang berpengaruh secara signifikan. Laporan keuangan ini dinilai oleh akuntan publik berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan mengakui bahwa mereka mendapatkan untung pada tahun 2020 ini. Setelah dilakukan Audit, ternyata akuntan publik menemukan bahwa keuntungan tersebut didasarkan pada piutang yang belum dibayar. Temuan tersebut, merupakan bentuk salah saji dalam laporan keuangan yang bersifat signifikan, karena alasan tersebut maka Auditor tidak bisa menerbitkan pendapat “wajar tanpa pengecualian”.


Cara Membuat Laporan Audit Standar

Proses membuat laporan audit standar di bawah ini juga berlaku untuk laporan audit yang sifatnya menyimpang dari standar. Isinya tidak jauh berbeda dengan laporan audit lainnya. Hanya saja akan ada perbedaan pada bagian pendapat Auditor dan paragraf ruang lingkup yakni bagian kesimpulannya.  Laporan audit wajar tanpa pengecualian ini berisi:

 

1.   Judul laporan

Dalam laporan audit, baik laporan yang bersifat standar atau tidak harus dicantumkan kata “Independen” pada bagian judulnya. Contohnya adalah kalimat berupa “laporan audit independen” atau kalimat berupa “pendapat akuntan independen”. Kata independen ini menunjukkan bahwa audit telah dilakukan secara netral, transparan, dan akuntabel atau sederhananya tidak memihak. Kata ini juga mengandung konsekuensi bahwa jika di kemudian hari ditemukan adanya keberpihakan Auditor terhadap perusahaan yang di audit, maka Auditor bersangkutan wajib bertanggungjawab.

 

2.   Alamat Laporan Audit

Maksud dari alamat audit ini bukanlah alamat dari kantor akuntan publik. Alamat yang dimaksud adalah alamat dari kantor/institusi/perusahaan yang diaudit. Alamat ini harus mencerminkan secara spesifik entitas yang terhadapnya dilakukan audit.

 

3.   Paragraf Pendahuluan

Paragraf pendahuluan harus memuat tiga pernyataan faktual. Tujuan dari adanya penyataan ini adalah agar pembaca laporan dapat membedakan mana tanggung jawab pihak manajemen dan tanggung jawab pihak akuntan publik sebagai auditor. Ada tiga hal yang wajib dimuat dalam paragraf pendahuluan ini, yakni:

-    Suatu pernyataan bahwa auditor telah melaksanakan audit. Pernyataan ini dapat membedakan mana proses audit, mana proses monitoring dan mana proses evaluasi saja.

-    Menyatakan jenis laporan keuangan yang diaudit, termasuk tanggal neraca serta periode akuntansi untuk laporan laba rugi dan laporan arus kas.

-    Menyatakan bahwa penyiapan serta isi laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen, sedangkan tanggung jawab auditor hanyalah sebatas pada pemberian opini atas laporan keuangan tersebut.

 

4.   Paragraf Ruang Lingkup

Dalam paragraf ruang lingkup ini harus dimuat beberapa paragraf yang menyatakan bahwa Auditor secara faktual telah melakukan hal-hal yang disebut dalam proses audit. Standarnya pernyataan faktual dalam paragraf ruang lingkup di harus dimuat beberapa hal sebagai berikut:

-    Kalimat yang menyatakan bahwa audit telah dilakukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.

-    Kalimat yang menyatakan bahwa program audit telah dirancang untuk mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan salah saji informasi dalam LPJ keuangan yang disediakan perusahaan.

-    Pernyataan bahwa auditor telah memperoleh “keyakinan yang sifatnya memadai”, istilah ini digunakan karena auditor hanya bisa mengidentifikasi data-data yang disajikan oleh klien saja, adapun data yang oleh klien sengaja ditutupi bukan termasuk tanggungjawab auditor. Namun, pernyataan ini juga menunjukkan konsekuensi bahwa audit yang dilaksanakan telah memiliki tingkat kepastian yang tinggi.

-    Paragraf ruang lingkup juga menyatakan bahwa atas dasar pengujian, audit meliputi pemeriksaan bukti-bukti yang mendukung jumlah dan pengungkapan laporan keuangan.

 

5.   Paragraf Pendapat

Paragraf pendapat adalah paragraf yang berisi kesimpulan dan pernyataan pendapat akuntan publik terhadap perusahaan yang didasarkan atas hasil audit-nya. Perlu diketahui bahwa, pernyataan dalam paragraf pendapat ini tidaklah bersifat mutlak, akan tetapi pendapat yang muncul atas profesionalisme seorang auditor. Dalam paragraf terakhir ini, auditor wajib menyatakan pendapatnya mengenai hasil dari proses audit secara keseluruhan, dan juga kesimpulan berdasarkan prinsip akuntasi yang secara umum berlaku.

 

6.   Nama Kantor Auditor

Pada bagian ini disebut dengan jelas nama kantor auditor yang telah melaksanakan audit atas suatu perusahaan/instansi tertentu.

 

7.   Tanda Tangan

Sebagai bentuk perkembangan teknologi, tanda tangan ini bisa dalam bentuk elektronik dan atau tanda tangan manual dengan tinta biasa.

 

8.   Tanggal Pelaporan

Tanggal pelaporan audit adalah hari terakhir laporan dibuat.

 


Referensi :

https://hukumline.com/laporan-audit-standar-format-dan-cara-membuatnya/

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Kasus Audit Sistem Informasi

Contoh Pelaporan Audit