Review Novel
Daun
Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Pas
pertama kalian baca judul buku ini pasti kalian akan jatuh hati sama isinya. Kenapa?
Karena dari judulnya saja udah mengandung arti yang dalam. Nah, sinopsis nya itu
kaya gini:
“ Dia bagai malaikat
bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang
miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa
depan yang lebih baik.
Dia sungguh bagai
malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan
tanpa mengharap budi sekalipun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan
membiarkan mekar perasaan ini.
Ibu benar, tak layak
aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan
kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan. Bahkan sejak
rambutku masih dikepang dua.
Sekarang ketika aku
tahu dia boleh jadi tak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak
tahu diri, biarlah... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun
yang tak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.”
Menurut
saya kalau pertama kali baca dari sinopsisnya mempunyai alur cerita yang bagus.
Kalau dari pengalaman saya pas baca novel ini tuh awalnya bikin bosen tapi
penasaran juga. Tapi pas udah masuk ke konflik nya baru deh bikin perasaan
campur aduk. Menurut saya novel ini adalah novel yang paling bagus di antara
novel – novel yang pernah di baca.
Novel ini
awalnya menceritakan “cinta yang tak sampai”. Dan di novel ini terdapat
quotes yang sangat bagus salah satu nya adalah :
“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Dia
membiarkan dirinya jatuh begitu saja, tak melawan, mengikhlaskan semuanya.”
Kalo kata tokoh sih
gitu. Dan setelah saya pikir-pikir, kita hidup memang seperti selembar daun.
Daun yang menempel pada sebatang ranting, atau cabang pohon. Ketika angin
bertiup sekencang apapun, daun tidak akan jatuh ketika memang belum saatnya dia
untuk jatuh. Namun ketika sang daun memang sudah seharusnya jatuh, bisikan
lembut angin pun mampu membuatnya jatuh. Lalu, apa yang harus diperbuat daun?
Tidak ada. Dia hanya bisa membiarkan dirinya jatuh begitu saja.
Sama seperti
kita. Dalam hidup terkadang kita menemui takdir "kurang
menyenangkan", yang memang tidak bisa kita ubah. Dan hal yang bisa kita
lakukan hanyalah ikhlas dan menjalani apa yang memang sudah digariskan untuk
kita. Bukan meminta kita untuk sepenuhnya pasrah sama apapun yang terjadi
di hidup kita sih. Tapi, ketika kita sudah melakukan segala usaha yang kita
bisa dan ternyata hasilnya tak berubah? Mau gimana lagi? Ikhlas. Meskipun
terkadang susah..
“Kehidupan terus berlanjut. Ketika kau kehilangan
semangat, ingatlah kehidupan ini seperti daun yang jatuh, biarkanlah angin yang
menerbangkannya.”
Komentar
Posting Komentar